Lintas Jurusan di SNMPTN Tidak Dilarang, Tapi Kecil Kemungkinan Berhasil
Saat mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, ada pelajar yang ingin mendaftar ke program studi lintas program, misalnya siswa program IPA ingin mendaftar ke program IPS, atau sebaliknya. Hal ini mengundang beragam pertanyaan bagi para pelajar, guru, maupun orang tua.
Unpad kembali melakukan sosialisasi SNMPTN, kali ini sosialisasi dilaksanakan di Aula SMAN 3 Bandung. Narasumber dari Unpad (dari kiri ke kanan): Kepala UPT Humas Unpad Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., Anggota tim seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Drs. Gatot Riwi Setyanto, MS., Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad Dr. H. Isis Ikhwansyah, SH.,MH., CN, serta Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. Dari SMAN 3 Bandung hadir kepala sekolah Drs. Encang Iskandar, M.Pd. (Foto oleh: Dadan T.)
“Khusus SNMPTN, secara filosofis, jalur ini menyinambungkan antara pilihan jurusan di sekolah menengah dengan pilihan di Perguruan Tinggi,” ujar Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., saat menjawab pertanyaan dari orangtua pelajar dalam Sosialisasi Masuk Unpad di Aula SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/03).
Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan pelajar, orang tua, guru Bimbingan Konseling, dan anggota Komite SMAN 3 Bandung. Turut hadir Kepala SMAN 3 Bandung, Drs. Encang Iskandar, M.Pd.
Selain Prof. Engkus, tim Unpad yang hadir dalam sosialisasi tersebut adalah Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. H. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN., Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., dan Wakil Dekan II FMIPA Unpad, Gatot Riwi Setyanto, drs., M.Si
Menurut Prof. Engkus, SNMPTN merupakan seleksi yang didasarkan pada kemampuan akademik pelajar dengan basis nilai rapor dari Semester I hingga V. Jika memilih program studi lintas program, maka nilai-nilai untuk mendukung seleksi ke program studi tersebut tidak akan mencukupi.
Maka, direkomendasikan untuk memilih program studi yang sama saat mendaftar SNMPTN. Pelajar dari program IPA memilih program studi kelompok Saintek, sementara siswa program IPS memilih program studi kelompok Soshum.
Meskipun secara aturan bisa mendaftar lintas program, namun kemungkinan diterima di PTN sangat kecil. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Gatot.
“Kita lihat impelementasinya. Apakah anak-anak IPA memiliki nilai IPS yang lengkap atau sebaliknya? Mereka hanya punya di semester I dan II saja.Kalau mendaftar lintas jurusan, maka nilai di 2 semester itu dibagi menjadi 5 (sesuai aturan penghitungan 5 semester), pasti tersingkir,” jelasnya.
Baik Prof. Engkus maupun Gatot pun menganjurkan calon mahasiswa mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) apabila ingin mendaftar lintas program. Seleksi ini lebih didasarkan pada hasil ujian tulis.
Terkait SNMPTN, ada 3 indeks penilaian dari mekanisme seleksi yang harus diperhatikan, yaitu indeks siswa, indeks sekolah dan indeks wilayah. Indeks siswa didasarkan pada bobot nilai akademik, sementara indeks sekolah meliputi reputasi sekolah, akreditasi, serta kinerja alumni di PTN.
“Jika alumni sebelumnya sudah diterima di PTN, maka itu juga akan berpengaruh pada citra sekolah juga,” kata Prof. Engkus.
Untuk itu, pelajar diharapkan dapat memilih program studi yang sesuai dengan keinginan serta tidak bergantung pada satu program studi saja. “Unpad menawarkan 50 program studi Sarjana,” kata Prof. Engkus.
Prof. Engkus sendiri menjamin, Unpad tidak melakukan diskriminasi terhadap sekolah. “Unpad menggunakan 2 jalur seleksi secara nasional yang lebih fair, adil, dan secara transparan kita buka. Tidak ada unsur yang mendiskreditkan sekolah lain,” kata Prof. Engkus.*
Laporan oleh: Arief Maulana / eh || website [Unpad.ac.id, 7/03/2015] Informasi Jurusan, Peluang Kerja Jurusan dan Universitas Dengan Jurusan